Cinta Dunia atau Takut Mati ?
Sudah menjadi fithrah manusia, jika mengalami atau tertimpa
suatu musibah, maka dia akan berusaha menyelamatkan diri dengan segala cara
yang mungkin dilakukannya. Namun, ada juga sebagian orang yang pasrah, berputus
asa dan tidak mau mencari jalan keluar, akhirnya kebinasaan menjadi
pungkasannya. Ada juga yang tidak menyadari dirinya sedang dalam musibah,
sehingga tidak tergerak untuk mencari solusi, akhirnya penyesalan pun tak
terelakkan.
Pada saat ini, banyak sekali bahaya yang mengintai kita
sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
banyak hadits tentang fitnah akhir zaman. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebagai rasul yang penuh kasih sayang kepada umatnya, tidak hanya
memberitahukan tentang fitnah ini saja, tapi juga memberitahukan solusinya.
Al-Qur’ân dan sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan solusi
yang tidak bisa ditawar-tawar. Kalau tidak, kesengsaraan mesti akan menimpa.
Allâh Azza wa Jalla befirman :
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ
هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى ﴿١٢٣﴾ٰ وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ
لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾ قَالَ رَبِّ
لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا ﴿١٢٥﴾ قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ
آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَىٰ
Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka barangsiapa
yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta”. Berkatalah ia, “Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam
keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat ?” Allâh berfirman,
“Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu kamu melupakannya, dan
begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan”. [Thaha/20:123-126]
Kini, fitnah-fitnah itu sudah banyak sekali disekitar kita,
siap menerkam siapa saja yang lalai. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa
waspada dan menjaga diri.
Diantara ujian-ujian itu adalah ujian harta. Diriwayatkan
dari Ka’ab bin ‘Iyadh Radhiyallahu anhu, dia mengatakan, “Aku pernah mendengar
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَإِنَّ فِتْنَةَ
أُمَّتِي الْمَالُ
Sesungguhnya masing-masing umat itu ada fitnahnya dan
fitnah bagi umatku adalah harta [HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibni Hibbân dalam
shahihnya]
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي
أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
Demi Allâh ! Bukan kefakiran yang saya khawatirkan atas
kalian, namun yang saya khawatirkan adalah kalian diberi kemakmuran dunia
sebagaimana pernah diberikan kepada umat sebelum kalian, lalu kalian
berlomba-lomba sebagaimana mereka. Sehingga akhirnya dunia menyebabkan kalian
binasa sebagaimana mereka. [HR. Bukhâri dan Muslim]
Harta itu ujian dari semua sisi. Dimulai saat mengumpulkan
dan mengembangkannya, kesibukan ini sering melalaikan seseorang dari beribadah
kepada Allâh Azza wa Jalla . Juga kegemaran menumpuk harta yang tidak pernah
bisa mencapai titik klimaks, diperparah lagi dengan prilaku menghalalkan segala
cara demi memenuhi ambisinya. Harta juga menjadi fitnah atau musibah bagi yang
empunya saat harta dibelanjakan di jalan yang tidak dibenarkan syari’at atau
enggan mengeluarkan zakat yang menjadi kewajibannya. Akibatnya, berbagai
keburukan pun bermunculan akibat harta.
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي
الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
Sungguh akan datang suatu masa, saat itu manusia tidak
lagi peduli dengan cara apa dia menghasilkan harta, apakah dari sesuatu yang
halal ataukah haram ! [HR. Bukhâri]
Diantara ujian yang juga ada pada saat ini yaitu keburukan
yang datang melalui media elektronik dan media cetak. Karya tulisan
menyesatkan, foto dan gambar wanita dengan dandanan seronok, nyanyian
pembangkit nafsu syahwat, pentas yang sering membuat suatu keburukan menjadi
tidak jelas bahkan membalikkan fakta, yang buruk dianggap bagus dan indah,
semuanya ada di media. Terkadang suatu yang tidak pantas ikut serta
ditayangkan, seperti cara mencuri atau aksi kriminal lainnya. Semua keburukan
ini ditayangkan di berbagai channel tv, baik dalam maupun luar negeri dan dengan
mudah bisa diakses lewat internet. Sehingga betapa sedih hati dan tercabiknya
hati kita ketika mendengar berbagai perbuatan kriminal yang dilakukan oleh para
pelajar yang bahkan diantara mereka sangat muda belia dan seakan tidak bisa
dipercaya kalau dia melakukan kriminalitas yang seharusnya hanya bisa dilakukan
oleh orang dewasa.
Sebagian orang, na’udzu billah, merasa tidak cukup dengan
berbagai keburukan di atas, dia menambahkannya dengan membeli atau menyewa
kaset CD film porno yang sangat tidak layak lalu diputar di tengah keluarganya.
Tidakkah dia tahu keburukan di sekitarnya sudah begitu banyak meski dia tidak
menghendaki keburukan itu datang ke rumahnya ? Ataukah dia merasa keburukan itu
belum lengkap ? na’udzu billah. Dimanakah rasa cemburu itu dicampakkan ?
Tidakkah para penyebar keburukan ini takut ketika mereka dimintai
pertanggungjawaban atas beragam keburukan yang diakibatkan keburukannya ?
Semoga Allâh Azza wa Jalla memberikan hidayah kepada kita semua untuk tetap
istiqamah di atas jalan yang telah tetapkan syari’at.
Saat ini, betapa banyak rumah kaum Muslimin yang seharusnya
bersinar dengan dzikrullah justru hampa darinya. Rumah-rumah itu menjadi tempat
yang di senangi setan dan di jauhi para Malaikat pembawa rahmat. Bahkan ada
yang lancang mengundang para pemuda untuk serta begadang, pentas atau
menghidupkan budaya yang bertentangan dengan nilai agama.
Ini merupakan fitnah besar yang menimbulkan kekhawatiran
yang harus kita waspadai. Kita wajib menjaga anak-anak kita agar tidak terjebak
dalam perangkap setan. Hendaklah kita senantiasa memohon pertolongan kepada
Allâh agar kita diberik kekuatan dan kesabaran.
Diantara ujian yang juga sangat mengkhawatirkan pada zaman
ini yaitu fitnah yang ditimbulkan kaum wanita. Dalam hadits yang diriwayatkan
Usâmah bin Zaid Radhiyallahu anhu Radhiyallahu anhuma, beliau Radhiyallahu anhu
mengatakan, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ما تر كت بعدي فتنة هي اضير على الرجال من انساءِ
Saya tidak meninggalkan satu fitnah yang lebih berbahaya
bagi kaum lelaki selain (ujian) wanita [HR. Bukhâri dan Muslim]
Ujian yang diakibatkan prilaku kaum wanita pada masa ini
semakin parah, karena prilaku sebagian wanita yang tidak merasa malu sema
sekali. Dengan dalih mengikuti perkembangan zaman, mereka mengenakan pakaian
tipis nan ketat, sehingga bentuk anggota tubuh mereka nampak dengan jelas.
Ada juga yang berdalih untuk menambah penghasilan, semua
dilakukan tanpa memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan syari’at.
Akibatnya, bukan kebaikan yang timbul namun sebaliknya. Berbagai media massa,
sekan tidak pernah sepi dari perbuatan kriminal akibat dari ujian ini. Tidakkah
kita mau mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa menyedihkan ini ? Akankah
kita membiarkan diri kita, saudara atau keluarga kita terjebak dalam ujian ini
?
Diantara ujian yang juga harus diwaspadai adalah ujian yang
merupakan efek negatif dari era informasi. Arus informasi yang lancar dan cepat
menjadikan batas antar Negara seakan tidak ada. Suara dan gambar bisa
ditransfer dalam hitungan detik. Banyak faidah yang bisa kita ambil darinya.
Namun kita tidak boleh lengah, karena setan dan musuh-musuh Allah tidak pernah
tinggal diam. Mereka akan memanfaatkan semua fasilitas modern ini untuk menyebarkan
keyakinan rusak dan kebiasaan buruk mereka serta untuk menjaring mangsa. Semoga
Allah Azza wa jalla menjaga kita dan keluarga kita dari segala keburukan yang
disebarkan oleh setan dan musuh-musuh Allah Azza wa Jalla itu.
Namun ujian yang paling besar dan paling berbahaya bagi kaum
Muslimin yang selalu kita waspadai yaitu ujian dajjal yang akan datang
menjelang hari kiamat. Maka hendaklah kita senantiasa waspada dan menjaga diri
serta keluarga kita. Hendaklah kita memperbanyak do’a kepada Allâh Azza wa Jalla
agar senantiasa menjaga kita dari keburukan berbagai fitnah ini.
الم ﴿١﴾ أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ
يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ﴿٢﴾ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ
ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji
lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allâh mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia
mengetahui orang-orang yang dusta. [al-Ankabut/29:1-3]
(Diangkat dari Al-Khuthab Al-Minbariyah, Shâlih Fauzân bin
‘Abdullâh al-Fauzân, 2/415)

