-->

Penciptaan Langit Dan Bumi Menurut Al Quran


Penciptaan Langit dan Bumi menurut Al Qur’an terdapat di surat [7:54, 10:3, 11:7, 21:30, 25:59, 32:4, 57:4, 41:9-12 dan 79:27-33]. Surat Al Anbiyaa’ 21:30, menunjukan keadaan Bumi dan langit saat yang awal mula: 
Al Anbiyaa’ 21:30, Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
 kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala `sesuatu yang hidup.
 Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Surat Fushshilat 41: 9-12, menyajikan urutan pengerjaan Bagaimana penciptaan yang dilakukan Allah:
Pertama,(41:9) Bumi di ciptakan dalam dua masa
Kedua, (41:10) Segala isi Bumidiciptakan total dalam empat masa
Ketiga, (41:11) Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati.” Surat diatas jelas menunjukan bahwa kedudukan Bumi dan Langit adalah sederajat, bumi bukan bagian dari langit. Bumi diciptakan terlebih dahulu, diselesaikan baru kemudian Allah menyelesaikan Langit dan itu dibuktikan di ayat selanjutnya
Keempat, (41:12) Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Surat An Naazi’ aat 79:27-33, juga menyajikan urutan pengerjaan penciptaan yang dilakukan Allah! Allah menyatakan bahwa penciptaan Manusia itu jauh lebih mudah daripada penciptaan Langit. Ia meninggikan Bangunannya lalu menyempurnakannya (79:28). Kemudian ia Menciptakan siang dan malam. Kemudian bumi dihamparkannya (diisi) Caranya: memancarkan Air dan menumbuhkan tumbuhan, gunung-gunung dipancangkan teguh (79:31-32). Untuk apa? Untuk kesenangan Manusia dan binatang ternak milik manusia (79:33)
Al Baqarah yang diturunkan Allah di 2 H (624 M). Surat ini termasuk golongan surat Al madaniyya yang turun lebih belakangan dari surat Al Makiyya lainnya yaitu 41, 51, 21 dan surat 79. Di surat Al Baqarah 2:29, Muhammad dan Jibril bersabda bahwa: Ia yang menjadikan segala sesuatunya untukmu di Bumi. Kemudian Ia meninggikan (Iswata ila) langit dan dijadikanNya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Setelah semuanya siap, di dilanjutkan dengan penciptaan Adam di Al Baqarah 2:30-36, surat itu memperkuat surat-surat penciptaan manusia yang turun sebelumnya yaitu di 7:10-24, 15:26-33 dan 38:71-84. Disebutkab bahwa Adam diciptakan dari tanah kemudian Allah berkata, ‘Jadilah!’ [3:59] Pernyataan di surat Al Baqarah 2:29-36 sangat jelas, terstruktur dan ada urutannya! yaitu menciptakan Bumi, kemudian langit plus 7 langit dan terakhir Penciptakan Manusia. Jadi, saat manusia diciptakan maka penciptaan langit sudah final, tidak ada pengembangan langit lagi. Bukti itu ada di ayat 2:31 Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”
 Berikut saya kutipkan dari Dr. Maurice Buchaile tentang ayat-ayat penciptaan alam di Al Quran:

BERHADAPAN DENGAN AYAT-AYAT QUR-AN TENTANG PENCIPTAAN ALAM

Marilah kita selidiki lima dasar yang menjadi landasan Qur-an untuk menceritakan tentang penciptaan alam.
I. Enam masa daripada penciptaan langit-langit dan bumi, menurut Qur-an, meliputi terbentuknya benda-benda samawi, terbentuknya bumi dan perkembangan bumi sehingga dapat dihuni manusia. Untuk hal yang terakhir ini, Qur-an mengatakan, segala sesuatu terjadi dalam empat waktu. Apakah empat waktu itu merupakan zaman-zaman geologi dalam Sains modern, karena menurut Sains modern, manusia timbul pada zaman geologi ke empat? Ini hanya suatu hipotesa; tetapi tak ada jawaban terhadap soal ini. Tetapi perlu kita perhatikan bahwa untuk pembentukan benda-benda samawi dan bumi sebagai yang diterangkan dalam ayat 9 sampai dengan 12, surat 4, diperlukan dua tahap. Sains memberi tahu kepada kita bahwa jika kita mengambil contoh (satu-satunya contoh yang sudah mungkin diketahui) daripada pembentukan matahari dan embel-embelnya, yakni bumi, prosesnya melalui padatan (kondensasi) nebula (kelompok gas) dan perpecahannya. Ini adalah yang dikatakan oleh Qur-an secara jelas dengan proses yang mula-mula berupa asap samawi, kemudian menjadi kumpulan gas, kemudian berpecah. Di sini kita dapatkan persatuan yang sempurna antara penjelasan Qur-an dan penjelasan Sains.
II. Sains telah menunjukkan simultanitas antara dua kejadian pembentukan bintang (seperti matahari) dan pembentukan satelit-satelitnya, atau salah satu satelitnya (seperti bumi). Bukankah simultanitas ini telah nampak juga dalam teks Qur-an seperti yang telah kita ketahui?
III. Nampak persesuaian antara wujudnya asap pada permulaan terciptanya kosmos, yaitu asap yang dipakai oleh Qur-an untuk menunjukkan gas yang banyak dalam materi yang menjadi asal kosmos dan konsep Sains modern tentang nebula primitive (kelompok gas asli).
IV. Kegandaan langit-langit yang diterangkan oleh Qur-an dengan simbul angka 7 yang sudah kita fahami artinya telah dibenarkan oleh Sains modern dalam pernyataan ahli-ahli astrofisika tentang sistem galaksi dan jumlahnya yang amat besar. Di lain fihak wujudnya bumi-bumi yang mirip dengan bumi kita dari beberapa aspek adalah suatu hal yang dapat kita fahami daripada teks Qur-an, tetapi sampai sekarang Sains belum dapat membuktikannya. Bagaimanapun keadaannya, para spesialis menganggap bahwa adanya bumi semacam itu sangat mungkin.
V. Adanya suatu penciptaan pertengahan antara langit-langit dan bumi seperti yang dijelaskan Qur-an dapat dimengerti dengan diketemukannya jembatan-jembatan materi yang terdapat di luar sistim astronomik teratur.
Jika segala soal yang ditimbulkan oleh ayat-ayat Qur-an sampai sekarang belum dapat diterangkan secara menyeluruh oleh ilmu pengetahuan, sedikitnya tak terdapat pertentangan antara ayat-ayat Qur-an dan pengetahuan modern tentang penciptaan kosmos

Rahasia tujuh langit dalam Al-Qur'an

Salah satu karunia yang dianugerahkan kepadaku oleh Allah SWT dan yang diajarkan-Nya kepadaku adalah bahwa kata “sab’u” berkaitan dengan kata “samawat”, sebelumnya atau sesudahnya.
Kata tersebut dalam AI-Quran disebutkan sebanyak 7 kali. Begitu juga hari dalam seminggu berjumlah 7 hari, dan langit pun berjumlah 7. Berikut ini adalah ayat-ayat mengenainya:
FirmanNya, "Dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit" (Al-Baqarah: 29)
FirmanNya, "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah" (Al-Isra: 44)
FirmanNya, "Katakanlah. Siapakah yang memiliki tujuh langit dan ‘arasy yang besar” (Al-Mu’minun: 84)
FirmanNya, Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya" (Fushshilat: 12)
FirmanNya, Allah-lah Yang menciptakan tujuh langit dan reperti itu pula bumi (AI-Thalaq: 12)
FirmanNya, Yang telah menjadikan tujuh langit berlapis-lapias (AI-Mulk: 3)
FirmanNya, Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?  (Nuh: 15)

RAHASIA DAN KEISTIMEWAAN ANGKA 7 ( tujuh )Tidak dapat dipungkiri, angka tujuh adalah salah satu angka istimewa, angka ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah. Ada rahasia apa dibalik angka ini?
1.      Allah memilih angka tujuh dalam penciptaan lapisan langit dan bumi yang berjumlah tujuh lapis.
2.      Atom yang dianggap sebagai dasar pembentuk alam tersusun dari tujuh tingkatan elektron dan tidak mungkin lebih dari itu.
3.      Jumlah hari dalam satu pekan yang berjumlah tujuh.
4.      Jumlah warna pelangi sebanyak tujuh.
5.      Rasulullah banyak menyebutkan angka tujuh dalam beberapa haditsnya.
6.      Kita diperintah sujud dengan tujuh tulang.
7.      Seorang mukmin bertawaf di sekeliling Baitullah sebanyak tujuh putaran, melakukan sa’I antara shafa dan marwa sebanyak tujuh kali juga, serta melempar jumrah dengan tujuh kali.
8.      Kata kiamat dalam Al-qur’an disebutkan sebanyak 70 kali. Kata jahannam disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 77 kali
9.      Jumlah dari pintu neraka ada 7 pintu, subhanallah, kalimat jahannam dalam AlQuran jumlahnya ada 77 x, dan jumlah 77 ini adalah perkalian dari 7, yakni 7×11=77.
10.  Dalam Al-Qur’an terdapat tujuh surah yang diawali dengan kalimat tasbih.
11.  Angka tujuh digunakan Allah dalam perumpamaan dalam sedekah.
12.  Terdapat tujuh ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang penciptaan langit. (QS. Al-A’raf: 54; QS Yunus: 3; QS Hud: 7; Al-Furqan: 59; As-Sajadah: 4; QS Qaf: 38; dan QS Al HAdid: 4)
13.  Angka 7 adalah angka yang pertama sekali disebutkan didalam AlQuran, yaitu didalam Q.S AlBaqarah 29= Tsummastawaa ilassamaai fasawwa hunna SAB’A samawaatin, wahuwa bikulla syain ‘aliim.
14.  Angka 7 adalah angka yang paling banyak diulang dalam AlQuran setelah angka 1 (ahad) tentunya., ini menunjukkan betapa pentingnya angka ini.
15.  Awal surah dalam AlQuran adalah surah Al Fatihah, dia adalah semulia-mulia surah dalam AlQuran, itu sebabnya surah Al Fatihah dinamakan dengan sab’ul matsaani(silahkan dilihat kembali penafsiran surah ini), sementara jumlah ayatnya ada 7 ayat.
16.  Jumlah bilangan huruf abjad dalam bahasa Arab yang diturunkan oleh Allah ta’ala dalam AlQuran ada 28 huruf. Jumlah 28 ini adalah perkalian dari angka 7, yakni 7×4=28.
17.   Ketika Nabi saw menerangkan hal-hal yang merusak, beliau membatasinya pada 7 hal. Beliau bersabda “Jauhilah 7 hal yang merusak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
18.  Ketika menerangkan orang-orang yang akan dinaungi Allah SWT pada hari Kiamat, beliau membatasinya pada 7 golongan. “Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT dengan bayangan-Nya pada saat tiada naungan kecuali dari bayangannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
19.  Ketika menerangkan kezaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, beliau menjadikan angka 7 sebagai simbol azab pada hari Kiamat. Beliau bersabda, “Orang yang menzalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan azab dari 7 bumi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
20.  Nabi saw menerangkan bahwa Allah SWT memerintahkan kita bersujud dengan 7 organ tubuh. “Aku diperintah untuk bersujud dengan 7 tulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
21.  Jika bejana dijilat anjing, maka disucikan dengan mencucinya 7 kali, salah satunya dengan debu.
22.  Rosul juga berbicara tentang Jahanam pada hari Kiamat “Pada hari itu Jahanam didatangkan dengan 70 ribu kendali.” (HR. Muslim) Beliau memohon perlindungan dari azab Jahanam sebanyak 7 kali dengan doa, “Ya Allah SWT, selamatkanlah aku dari neraka.” (HR. An-Nasa’i).
23.  Tentang sebab-sebab kesembuhan, Nabi saw memerintahkan kita untuk membaca doa berikut 7 kali, “Aku berlindung kepada Allah SWT dan kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang kudapatkan dan kutakutkan.” (HR. Muslim).
24.  Bahkan, ketika hadits Nabi saw berkaitan dengan makanan, kita juga mendapatkan kehadiran angka 7.
“Barangsiapa makan 7 korma di pagi hari setiap hari, maka pada hari itu, dia tidak akan terkena racun dan sihir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
25.  Hadits Nabi saw tentang puasa di jalan Allah SWT menjelaskan pahala yang besar yang disiapkan Allah SWT bagi pelakunya.
“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah SWT, kecuali Allah SWT menjauhkannya berkat puasa sehari itu dari neraka sejauh 70 musim gugur.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
26.  Ketika seorang sahabat meminta beliau menjelaskan rentang waktu untuk mengkatamkan Al-Qur’an.
“Katamkan Al-Qur’an setiap 7 hari dan jangan lebih cepat dari itu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
27.  Nabi saw membaca istigfar 70 kali sehari. Beliau menerangkan kelipatan pahala dalam sabdanya,
“Setiap perbuatan manusia menggandakan kebaikan dengan 10 kali lipat, sampai 700 kelipatan.” (HR. Muslim).
28.  Ketika mengajarkan cara berlindung kepada Allah SWT untuk menghilangkan kegelisahan, Nabi saw memerintahkan kita untuk mengulang-ulang pembacaan ayat berikut sebanyak 7 kali,
FirmanNya, “Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain Ia. Kepada-Nya aku berserah diri. Dia adalah Tuhan Arasy yang agung” (QS 9 At-Taubah : 129)

Lapisan-Lapisan Atmosfer

Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah keberadaan atmosfir, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk hidup. Adalah fakta yang kini telah diterima bahwa atmosfir terdiri dari lapisan-lapisan berbeda yang tersusun secara berlapis, satu di atas yang lain. Persis sebagaimana dipaparkan dalam Al Qur’an, atmosfir terdiri dari tujuh lapisan. Ini pastilah salah satu keajaiban Al Qur’an.
Satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapis.
"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al Qur'an, 2:29)
"Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya." (Al Qur'an, 41:11-12)
Kata "langit", yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Qur’an, digunakan untuk mengacu pada "langit" bumi dan juga keseluruhan alam semesta. Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.
Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfir bumi terdiri atas lapisan-lapisan yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber ilmiah, hal tersebut diuraikan sebagai berikut:
Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut TROPOSFER. Ia membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan di atas troposfer disebut STRATOSFER. LAPISAN OZON adalah bagian dari stratosfer di mana terjadi penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan di atas stratosfer disebut MESOSFER. . TERMOSFER berada di atas mesosfer. Gas-gas terionisasi membentuk suatu lapisan dalam termosfer yang disebut IONOSFER. Bagian terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km hingga 960 km. Bagian ini dinamakan EKSOSFER. .
(Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 319-322)
Jika kita hitung jumlah lapisan yang dinyatakan dalam sumber ilmiah tersebut, kita ketahui bahwa atmosfer tepat terdiri atas tujuh lapis, seperti dinyatakan dalam ayat tersebut.
1.      Troposfer
2.      Stratosfer
3.      Ozonosfer
4.      Mesosfer
5.      Termosfer
6.      Ionosfer
7.      Eksosfer
Keajaiban penting lain dalam hal ini disebutkan dalam surat Fushshilat ayat ke-12, "… Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya." Dengan kata lain, Allah dalam ayat ini menyatakan bahwa Dia memberikan kepada setiap langit tugas atau fungsinya masing-masing. Sebagaimana dapat dipahami, tiap-tiap lapisan atmosfir ini memiliki fungsi penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia dan seluruh makhluk hidup lain di Bumi. Setiap lapisan memiliki fungsi khusus, dari pembentukan hujan hingga perlindungan terhadap radiasi sinar-sinar berbahaya; dari pemantulan gelombang radio hingga perlindungan terhadap dampak meteor yang berbahaya.
Salah satu fungsi ini, misalnya, dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
Atmosfir bumi memiliki 7 lapisan. Lapisan terendah dinamakan troposfir. Hujan, salju, dan angin hanya terjadi pada troposfir.
Adalah sebuah keajaiban besar bahwa fakta-fakta ini, yang tak mungkin ditemukan tanpa teknologi canggih abad ke-20, secara jelas dinyatakan oleh Al Qur’an 1.400 tahun yang lalu.

Penulis: Agustinu
LihatTutupKomentar